Sabtu, 27 September 2014

aku iri pedulimu



Aku iri pedulimu

mungkin aku bukan burung murai yang dicintai banyak orang
dan aku tidak berharap menjadi padanya
dan bukankah saya hanya dara biasa?
Yang sederhana dan bersolek seadanya
Kalaulah fisik ini tidak dapat menarikmu
Biarlah hati ini menjadi pertimbangannya
Kalau masih sulit juga
Biarkanlah penantianku ini sia-sia
        Tak jarang hujan deras di sudut mata ini
        Mengingat perhatianmu yang setitik untukku
        Kalaupun tak dapat terlempar senyum manis itu darimu,
        Jangan biarkan aku tak mencarinya
        Dan Suatu saat aku akan menemukan kelayuanku
        Karena aku juga akan merasa lelah
Aku iri pada pedulimu,
Mengapa tidak pada ku??
Sementara rumput yang menjadi pelengkap perjalanan kita,
Bisa kau sapa dengan ringannya bibir manis itu,
Kau berikan perhatian untuk mereka,
Lalu aku??
Terpatung aku dalam bisu ku,
Apa aku sendiri yang harus berjuang?
Ataukah ini tiba saatnya aku untuk menyerah??
Padahal…
Aku hanya iri peduli mu….

sept 28



cinta

Kalau memang iya cinta
Aku yakin kau pasti memperjuangkannya
Sesulit apapun itu, harus dicoba
Bukan seperti putri malu yang disentuh langsung kuncup

Aku mau kita tegar, kuat,
Walaupun kita terasa sangat berbeda
Aku tetap mau kau bersamaku karena perbedaan ini
Dan perbedaan ini yang menjadi benteng kita

Banyaknya bencana yang menerpa,
Bukan ukuran seberapa lama hubungan ini
Tetap anggap mereka sebagai hiasan yang memperindah ikatan kita
Cinta itu “iya” butuh pengorbanan
Jangan ucapkan cinta jika tidak mampu untuk berjuang
Dibawah langit gelap ini aku masih berharap sama
Kau yang jauh disana karena aku yang berada disini
Kau akan dating karena aku yang menunggu mu
Menjemputku yang mungkin “tulang rusukmu” yang hilang

Selasa, 23 September 2014

angin setiaku



ANGIN SETIAKU

Dingin….
Tidakkah kau merasa ini?
Sekumpulan angin telah menggantikanmu
Mereka yang selalu memelukku dalam gelap
Tidakkah kau mengerti itu?
Tidak ada keceriaan di sekumpulan mereka bersamaku
Hanya semakin membuat sepi
Apapun yang mereka perbuat,
Membelaiku, menciumku, memelukku….
Tetap…
Tidak ada yang berarti,
Ditengah keramaian udara ini
Aku merasa sangat sendiri
Tapi setidaknya mereka sanggup menemaniku
Jika berharap padamu untuk melihatku
Seakan sama berharap pada angina untuk meninggalkanku
Mustahil….
Tapi tetap…
Tidak ada yang bias menggantikanmu untuk aku
Termasuk ramainya canda tawa ribut angina-angin ini

Sungguh meronta luar biasa hati ini
Ingin digenggam erat penuh kehangatan
Aku bosan dengan dingin ini
Aku lelah dengan harapan-harapan ini
Yang pada kenyataannya tak satupun senyuman terlempar ke arah ku
Aaku yang mengabaikan angin-angin  ini
Dan seperti karma yang berbalik  kepadaku
Tidak ada yang berarti
Ditengah keramaian udara ini
Aku selalu merasa sangat sendiri
Tapi setidaknya masih ada yang menghiburku
Berharap padamu untuk melihatku….
Seolah sama berharap pada angina untuk meninggalkanku
Mustahil….
Dan sekarang hanya menikmati
Menikmati dingin yang setia menemani
Tapi tetap…
Tak akan mampu menggantikan betapa berartinya kehangatanmu untukku

Minggu, 21 September 2014

mungkin ini penyebabnya

kadang saya berfikir kalau ada-ada saja perubahan yang terjadi dalam diri saya belakangan ini. tak usah jauh-jauh, dua hari ini aja udah uring-uringan gak jelas. kadang aku merasa sebagai orang yang tidak diharap kehadirannya, tapi tak jarang juga saya merasa sebagai wanita yang paling sempurna karena memiliki dia.

mungkin butuh waktu untuk paham situasi ini, dan yang memang iya mungkin sikap terlalu kekanak-kanakan yang masih melekat luar biasa dalam kepribadian saya

ntah adil atau tidak, saya selalu merasa ingin diperhatikan dan disayang setiap saat dan setiap waktu.
ntah ini normal atau tidak, jika saya merasa tidak diperhatikan dan hanya diberi sedikit waktu, jadi timbul sedikit cemburu buta. tak jelas ntah apa yang harus di cemburukan dan langsung saja tiba-tiba emosi jiwa. padahal disana dia pun baik-baik saja dan selalu memikirkan saya, cuman rasa sensitif LDR aja yang buat saya menjadi gak karuan-karuan.

mungkin memang iya saya butuh waktu untuk belajar memahami. dan mungkin juga cara dia mencintai saya itu yang berbeda. kemudian saya lagi yang harus belajar memahami situasi ini.

LDR memang terlalu sensitif untuk saya dan semoga saja Tuhan membuka dan memberi jalan terbaik untuk segera mengakhiri LDR ini.

semoga manis hasil yang kami dapat dari segala macam cobaan LDR ini. yang terpenting cuman percaya dan setia, itu cukup...

saya akhiri malam saya ini dengan keluhan sedikit dan rasa syukur yang luar biasa...
:)

:D

untuk mas yang luar biasaaa di kota seberang sana, have a nice dream and love u so much....

Sabtu, 20 September 2014

Matahari



MATAHARI

Dia mulai naik
Mulai menunjukkan sumringahnya
Cahayanya mampu mendobrak semua mata
Dan mampu menaikkan semangat seluruhnya

Namun jangan terkejut,
Bila dia akan murung dan bersembunyi di balik awan
Atau bahkan menangis penuh kemarahan
Dan sampai melemparkan kilatnya

Dan ada waktunya juga
Untuk dia diam,,,
Tenang,,,
Tapi tak mengeluarkan kejelasan,
Seperti hati yang kacau
Dia akan diam dalam kegalauan,
Takkan terlihat semangat,
Tak mampu mendobrak mata,
Tak mampu lagi menangis,
Atau bahkan meluapkan marah dengan kilatnya

Namun itu tak berlangsung lama
Karena sadar tanggung jawabnya
Dia harus muncul lagi,
Memberi semangat baru lagi,

Dia belajar sabar dari sebuah kemarahan,
Dia belajar mengalah dari sebuah keegoisan,
sembunyi bukan berarti hilang,
diam bukan berarti lupa,
Jika dia tidak punya waktu untukku,
aku akan mengerti...
dan aku ingin seperti “dia” juga,
saat dia bersembunyi,
selalu ada orang yang menunggunya
dan di jadikan sesuatu yang penting,
bahkan sangat berarti kehadirannya…