MATAHARI
Dia mulai naik
Mulai menunjukkan sumringahnya
Cahayanya mampu mendobrak semua mata
Dan mampu menaikkan semangat seluruhnya
Namun jangan terkejut,
Bila dia akan murung dan bersembunyi di balik awan
Atau bahkan menangis penuh kemarahan
Dan sampai melemparkan kilatnya
Dan ada waktunya juga
Untuk dia diam,,,
Tenang,,,
Tapi tak mengeluarkan kejelasan,
Seperti hati yang kacau
Dia akan diam dalam kegalauan,
Takkan terlihat semangat,
Tak mampu mendobrak mata,
Tak mampu lagi menangis,
Atau bahkan meluapkan marah dengan kilatnya
Namun itu tak berlangsung lama
Karena sadar tanggung jawabnya
Dia harus muncul lagi,
Memberi semangat baru lagi,
Dia belajar sabar dari sebuah kemarahan,
Dia belajar mengalah dari sebuah keegoisan,
sembunyi bukan berarti hilang,
Dia belajar mengalah dari sebuah keegoisan,
sembunyi bukan berarti hilang,
diam bukan berarti lupa,
Jika dia tidak punya waktu untukku,
Jika dia tidak punya waktu untukku,
aku akan mengerti...
dan aku ingin seperti “dia” juga,
dan aku ingin seperti “dia” juga,
saat dia bersembunyi,
selalu ada orang yang menunggunya
dan di jadikan sesuatu yang penting,
bahkan sangat berarti kehadirannya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar