Selasa, 23 September 2014

angin setiaku



ANGIN SETIAKU

Dingin….
Tidakkah kau merasa ini?
Sekumpulan angin telah menggantikanmu
Mereka yang selalu memelukku dalam gelap
Tidakkah kau mengerti itu?
Tidak ada keceriaan di sekumpulan mereka bersamaku
Hanya semakin membuat sepi
Apapun yang mereka perbuat,
Membelaiku, menciumku, memelukku….
Tetap…
Tidak ada yang berarti,
Ditengah keramaian udara ini
Aku merasa sangat sendiri
Tapi setidaknya mereka sanggup menemaniku
Jika berharap padamu untuk melihatku
Seakan sama berharap pada angina untuk meninggalkanku
Mustahil….
Tapi tetap…
Tidak ada yang bias menggantikanmu untuk aku
Termasuk ramainya canda tawa ribut angina-angin ini

Sungguh meronta luar biasa hati ini
Ingin digenggam erat penuh kehangatan
Aku bosan dengan dingin ini
Aku lelah dengan harapan-harapan ini
Yang pada kenyataannya tak satupun senyuman terlempar ke arah ku
Aaku yang mengabaikan angin-angin  ini
Dan seperti karma yang berbalik  kepadaku
Tidak ada yang berarti
Ditengah keramaian udara ini
Aku selalu merasa sangat sendiri
Tapi setidaknya masih ada yang menghiburku
Berharap padamu untuk melihatku….
Seolah sama berharap pada angina untuk meninggalkanku
Mustahil….
Dan sekarang hanya menikmati
Menikmati dingin yang setia menemani
Tapi tetap…
Tak akan mampu menggantikan betapa berartinya kehangatanmu untukku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar